Postingan

Menampilkan postingan dari 2013

Tanggung Jawab Orang Tua

Gambar
Orang tua berkasih sayang kepada anak-anaknya. Ini adalah menjadi sebuah tanggungjawab sosial. Bentuk kasih sayang itu tak hanya memenuhi kebutuhan jasmani belaka. Tetapi, juga kebutuhan rohaninya. Memberikan arahan atau nasehat yang baik. Orang tua sudah selayaknya mengajarkan anaknya mengenal Tuhan. Dimana anak saat lahir dalam keadaan suci. Selanjutnya orang tualah yang bertanggung jawab terhadap anaknya. Mau dibawa kemana anak kita? Orang tua selain mengajarkan anaknya mengenal Allah SWT juga harus mengajarkan anaknya ibadah. Cara mengesakan Sang Pencipta itu seperit apa. Bagaimana cara sholat lima waktu. Bagaimana cara membaca Quran. Disamping ibadah orang tua harus mendidik budi pekerti anak. Bagaimana cara berbicara kepada orang yang lebih tua, seusia dan kepada orang yang lebih muda. Orang tua tidak boleh lalai mengingatkan hal ini kepada anak-anaknya. Bagaimana cara berjalan di samping orang tua. Bagaimana cara bertamu. Bagaimana cara bertetangga dll. Budi pe

Menghitung Hari

Gambar
Seandainya usia anda hari ini 27 tahun itu berarti selama 27 tahun anda mendapatkan nikmat-Nya tanpa henti. Seandainya Allah SWT menghentikan nikmat-Nya tentu akan akan merasakan suatu kekurangan. Hilangnya satu nikmat mempengaruhi kehidupan anda. Dalam kurun waktu 27 tahun salah satu nikmat yang anda rasakan dan tidak pernah putus ialah nikmat nafas. Anda senantiasa menghirup oksigen dan mengeluarkan karbondioksida. mari kita bandingkan dengan harga setabung oksigen di rumah sakit. Berapakah harganya? Tentu bukan angka yang sedikit. Ini berarti hidup anda itu penuh dengan nikmat. Jika hari ini anda tepat berusia 27 tahun akan banyak hal yang mencengangkan yang akan anda jumpai. 27 tahun sama dengan 9.720 hari (perhitungan satu tahun 360 hari). Sama dengan 233.280 jam. 13.996.800 menit. 839.808.000 detik. Luar biasa. Anda telah menghabiskan waktu 839.808.000 detik untuk bernafas. Berapa kira-kira biaya oksigen yang harus anda bayar hidup selama itu jika anda berada di rum

Rumah Bernyanyi

Gambar
Belakangan ini di kota-kota besar marak muncul rumah bernyanyi. Sebuah tempat melepas penat. Sembari menikmati hidangan, pengunjung dapat bernyanyi bersama keluarga atau orang yang dicintai. Toh, jika tak ingin bernyanyi karena tak bersuara emas cukup cukup bersantai sembari menyaksikan artis yang menghibur. Fenomena ini mulai marak bermunculan di kota metropolitan. Namun, ada sebagian masyarakat tak mau mengocek dompetnya lebih dalam. Lebih baik berhemat. Mereka tak mau repot-repot pergi ke rumah bernyanyi. Orang-orang ini lebih memilih rumah pribadi sebagai tempat untuk bernyanyi ria. Rumah disulap sebagai panggung hiburan.Di dalamnya tersedia perlengkapan menyanyi. Ada home theatre, VCD/DVD lagu terpopuler atau lagu lawas. Tak ketinggalam mic atau pengeras suara. Maka siaplah artis menggoyang panggung. Suara bass diperbesar untuk memberikan efek getar. Maka seisi rumah pun siap untuk bergoyang. Pada prinsipnya rumah bernyanyi marak bermunculan karena tingginya perminta

Orientasi Dunia Atau Surga?

Gambar
Tidak boleh semata-mata menjadikan dunia sebagai tujuan akhir. Tidak boleh seperti itu. Dunia adalah sebagai jalan kita untuk mencapai derajat yang tinggi disisi-Nya. Tubuh dan harta yang kita miliki hendaknya dapat digunakan untuk mencari surga-Nya. Ya, orang yang beriman seperti itu adanya. Tidak menjadikan dunia sebagai tempat tujuan akhir. Ia menjadikan dunia sebagai sarana untuk memperoleh derajat yang tinggi disisi-Nya di akhirat kelak. Orang yang semata-mata mencari materi keduniaan maka hidupnya hanya berputar-putar dalam masalah keduniaan. Dalam kesehariannya ia hanya berkutat dalam urusan materi, materi dan materi. Tak ada waktu untuk ibadah. No time for prayer. No time for religion. Itu menurutnya. Pikirannya hanya diisi oleh uang, uang dan uang. Ia bersikap cinta materi dunia. Materialistik dan hedonis. Semata-mata menjadikan dunia sebagai hal yang utama. Uang adalah raja. Semua yang ia lakukan untuk mencari harta. Dengan demikian ia lupa untuk beribadah kepada

Ukuran Kecerdasan

Gambar
Mari tanyakan kepada diri sendiri? Apakah saya adalah orang yang cerdas? Untuk mengukur kecerdasan pribadi ada alat ukurnya. Alat ukurnya orang yang cerdas dan orang yang bodoh tentu ada. Orang yang cerdas itu bukan dilihat dari pandainya ia menyelesakan soal matematika yang rumit. Atau kelihaiannya menyelesaikan soal fisika. Itu bukan. Orang yang cerdas dan orang yang bodoh itu telah ditegaskan oleh Nabi Muhammad : “Al kayyisu man daana nafsahu wal amila limaa ba’dal mauut. Wal aajizu man atba’a nafsahu hawaaha watamanna alaulooh.” Artinya : orang yang cerdas adalah orang yang mengkoreksi dirinya dan beramal sebagai bekal setelah mati. Orang yang lemah (bodoh) ialah orang yang mengikuti hawa nafsunya dan berangan-angan kepada Allah (dosanya akan diampuni tanpa bertaubat). Dari hadis ini dapat diambil suatu kesimpulan bahwa orang yang cerdas adalah orang yang selalu mengkoreksi dirinya. Ia pandai melihat kekurangannya. Kelemahan yang ada pada dirinya lalu ia perbaiki. I

Kebersihan Sebagian Dari Iman

Gambar
Kebersihan Sebagian Dari Iman Tentu kita kaum muslim pernah melaksanakan sholat idul fitri atau idul adha di lapangan. Kalau bukan dipelataran masjid kita sholat di lapangan sepak bola atau lapangan parkir. Kita datang ke tempat sholat dengan membawa beberapa lembar koran. Yang nantinya koran itu akan kita gunakan untuk sholat. Kita menjadikan koran sebagai alas tempat duduk. Saat kita selesai sholat apa yang kita lakukan terhadap koran itu? Apakah kita membawanya pulang? Apakah kita membiarkannya saja tergeletak begitu saja? Kita berharap ada tukang bersih-bersih yang akan mengurus semuanya? Lihat pula kejadian ini. Saat pergantian tahun baru telah usai. Paginya kita akan melihat lautan sampah. Mulai dari bungkus makanan, minuman, puntung rokok, kembang api dll. Sampah berseliweran dimana-mana. Mari kita cermati masalah ini. Sampah adalah musuh bersama. Semua orang jijik ketika berhadapan dengan sampah. Apakah berarti karena jijiknya kita sehingga kita tak mau meng

Bantu Pemerintah

Gambar
Mengikuti aturan agama berarti memperingan kerja pemerintah dalam mengurus rakyatnya. Coba kita pikirkan. Jika kita taat pada aturan maka tak akan ada lagi kasus pencurian. Kinerja polisi menjadi lebih ringan. Tak perlu pusing membongkar pelaku yang melarikan diri. Jika mahasiswa tak demo ditengah-tengah jalan misalnya, pak polisi tak akan sibuk mengatur lalu lintas. Jika rakyat tak mencuri kayu di hutan, maka polisi hutan tak akan bekerja ekstra keras. Jika rakyat bisa menjaga fasilitas umum, maka anggaran daerah untuk perbaikan fasilitas tak perlu ditambah. Jika hakim bisa jujur maka Departemen Hukum tak perlu bekerja keras. Jika semua orang jujur maka KPK tak akan berpusing-pusing mencari otak koruptor. Tak perlu menghabiskan dana milyaran untuk mengungkap pelaku. Jika rakyat tak menyebarkan film, gambar, VCD porno maka angka pemerkosaan dan kejahatan seksual bisa dicegah. Bahkan, bisa dihilangkan. Jika pejabat dan pemeritan bisa jujur mengelola uang Negara maka tak

Gimana Hukumnya Mencari Kutu (Petan)

Gambar
Sering kali kita menyaksikan atau mengalami sendiri kejadian ini. Mencari kutu di depan rumah bersama ibu-ibu tetangga. Saling bergantian dalam mencari kutu. Sembari menunggu suami pulang ke rumah, mencari kutu bersama ibu-ibu yang lain. Ini adalah fenomena yang perlu dicermati bersama. Suatu kebiasaan mencari kutu depan rumah hingga dilihat oleh semua orang yang lewat. Tak terkecuali dilihat oleh laki-laki. Kira-kira peluang rambut kita dilihat oleh laki-laki yang bukan mahrom ada tidak ya? Jawabannya tentu ada peluang itu. Laki-laki tentu bisa saja melihat rambut wanita yang mencari kutu di tempat umum. Bagaimana fenomena ini jika dilihat dari kaca mata agama.  Mari kita bahas. Sebagai orang yang mengaku beragama tentu kita harus mengikuti semua kaidah-kaidah agama. Apa yang Allah dan Rosul sampaikan yang tertulis rapi di dalam Quran dan Hadis tentu harus kita akan laksanakan secara keseluruhan. Tanpa memilih maha hal yang mudah dan sesuai dengan kata hati. Se

Ukuran Kebaikan & Kejelekan

Gambar
Sesuatu yang dianggap jelek oleh kebanyakan orang tetapi sesuatu itu berakibat surga maka sesuatu itu bukan kejelekan. Sebaliknya, sesuatu yang diangap baik oleh kebanyakan orang tetapi sesuatu itu berakibat neraka maka sesuatu itu bukan kebaikan. Jadi, ukuran sesuatu dikatakan baik atau jelek ialah apakah sesuatu itu bisa memasukkan pelakunya kedalam surga atau neraka. Bukan karena opini kebanyakan orang terhadap sesuatu itu. Sebagai misal, semua orang menganggap bahwa berkerudung itu jelek tetapi ternyata dalam agama dijelaskan wanita akan masuk surga jika mau menutupi kepala dan dadanya. Maka dapat disimpulkan bahwa berkerudung itu kebaikan. Sebaliknya semua orang menganggap bahwa merayakan hari ulang tahun itu baik. Tetapi dalam agama hal itu dilarang sebab akan menyebabkan masuk neraka. Maka dapat disimpulkan bahwa merayakan hari ulang tahun adalah kejelekan. Contoh lain, manusia pada umumnya beranggapan bahwa laki-laki dan perempuan yang berpacaran itu baik. Tuj

Peluang Kita Sama

Gambar
Semua orang mempunyai peluang yang sama untuk diambil nyawanya oleh Allah. Tidak mengenal usia, jenis kelamin, latar belakang pendidikan, suku, pekerjaan, status pernikahan, status sosial dll. Pokoknya semua orang mempunyai kesempatan yang sama untuk meninggal dunia. Oleh karena itu, semua orang harus mempersiapkan dirinya. Semua orang harus beribadah kepada Allah dengan baik dan benar. Juga beribadah sebanyak-banyaknya. Bukan berarti jika masih muda usia maka tak perlu sholat. Tak perlu ikut pengajian di masjid. Bukan berarti tak apa-apa berbuat kemaksiatan. Bukan berarti tak masalah jika berpacaran. Tak apa minum alkohol, mengumbar keseksian dan tak memperdulikan masalah agama. Tidak seperti itu. Mengapa? Karena semua orang mempunyai peluang yang sama untuk kembali ke sisi-Nya. Berangkat dari hal itu, kita semua diajak untuk memperbaiki ibadah. Mari mengoreksi ibadah yang kita lakukan. Sudah benar atau belum. Misalnya cara berwudhu kita. Gerakan sholat kita sudah

Dibawa Kemana Garam Ini

Gambar
Judul ini memang terkesan lucu dan aneh jika anda baca. Memangnya siapa yang menjual garam? Judul ini sama sekali tak berkaitan dengan judul sebuah lagu. Bukan judul syair cinta yang digandrungi oleh kawula muda. Sama sekali bukan. Memang penulis sengaja mengambil judul seperti ini. Tujuannya agar pembaca sekalian bisa memetik hikmah yang terdapat dalam tulisan ini. Penulis ingin mengupas masalah cobaan. Dimana cobaan adalah sesuatu yang mau tidak mau pasti akan menimpa kepada orang-orang beriman. Setiap orang yang mengaku dirinya beriman kepada Allah SWT dan utusan-Nya pasti akan dicoba. Mau Dibawa Kemana Garam Ini? Penulis akan mengupas bagaimana langkah yang harus dilakukan dalam menghadapi cobaan. Kadang hati kita seakan tak siap menerima cobaan yang mendadak. Belum lagi jika cobaan itu datang tiba-tiba. Apalagi cobaan itu sangat berat. Gambaran cobaan yang menimpa hati seseorang ialah sebagaimana segenggam garam yang dimasukkan kedua wadah yang berbeda. Orang y

Permen & Ratu Elizabeth

Gambar
Penulis ingin memberikan dua buah perumpamaan / gambaran yang menarik kepada kita sekalian. Apa sebenarnya perbedaan wanita yang suka bersentuhan atau bersalaman dengan semua orang? Apa pula pebedaan wanita berjilbab dan wanita tak berjilbab? Gambaran Pertama Anda kenal dengan Ratu Elizabeth. Ia adalah Ratu Kerajaan Inggris. Tak semua orang bisa bersentuhan dengannya. Hanya orang-orang besar saja yang bisa menyalaminya. Penulis pun jika diberi kesempatan untuk bersalaman tentu tak mau. Gambaran Kedua Anda tahu perbedaan permen yang sudah dibuka bungkusnya dan yang belum dibuka? Sebagai misal, ada dua buah permen yang diberikan kepada anda. Permen yang satu sudah terbuka dari pembungkusnya. Permen yang satu lagi belum terbuka. Manakah yang akan anda pilih? Saya yakin orang yang cinta kebersihan akan memilih permen yang masih orisinil. Anda akan memilih permen yang belum terbuka bungkusnya. Alasannya masih bersih. Berlum terkena debu atau kotoran. Demikianlah

Takutlah Karena Nya

Gambar
Kadang kita melakukan atau tidak melakukan sesuatu karena tekanan dari orang lain. Misalnya seorang anak yang pergi ke masjid untuk sholat karena takut dimarahi oleh orang tuanya. Kita mendatangi pengajian karena takut dicemooh oleh tetangga. Takut dikatakan tidak solid dengan teman pengajian. Kadang kita takut tidak berpuasa di bulan ramadhan karena takut dikatakan bukan orang islam dst. Masih banyak lagi ketakutan yang menghiasi alam pikiran kita. Ketakutan itulah yang melandasi kita untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu. Tentu kita sadar bahwa kita adalah manusia ciptaan Allah SWT. Tuhan telah menciptakan manusia untuk hidup dipermukaan bumi dalam waktu tertentu. Dengan kadar umur yang berbeda-beda. Ada yang diambil oleh-Nya dalam keadaan tua renta, remaja, anak dan masih dalam keadaan bayi pun ada. Allah telah menciptakan langit, bumi dan segala fasilitasnya untuk dipergunakan sebaik-baiknya oleh manusia. Agar kita dapat beribadah dengan lancar. Manusia tel

Pendidikan Akhlaq

Gambar
Pendidikan Akhlaq -  Negara sedang kalut menghadapi generasi muda. Saat ini bangsa sedang mengalami permasalahan yang kompleks. Tidak hanya mendera kaum atas. Tetapi, juga permasalahan juga mendera anak kecil dan remaja. Lihatlah tingkah remaja sekarang ini. Kebanyakan keluar dari norma-norma yang berlaku di tengah-tengah masyarakat. Apakah itu norma agama, kesopanan, kesusilaan. Maka Pendidikan Akhlaq / karakter akhir-akhir ini menjadi sebuah barang yang diagung-agungkan. Pemerintah dalam hal ini Dinas Pendidikan berupaya memasukkan nilai-nilai budi pekerti dalam mata pelajaran. Tidak hanya mata pelajaran kewarganegaraan dan pendidikan agama. Namun, untuk semua mata pelajaran. Semuanya mendapat porsi dalam hal pendidikan karakter. Jika kita menengok permasalahan yang sedang booming di tengah-tengah masyarakat saat ini maka kita akan menggeleng-gelengkan kepala. Hati kita miris melihat pemuda bentrok. Tawuran antar pelajar dan mahasiswa. Orang dewasa pun tak mau keti

Mengajak Masuk Surga

Gambar
Melalui goresan ini penulis ingin menyampaikan sesuatu yang sangat penting. Jika ada sesuatu menurut anda sangat penting maka hal yang akan sampaikan ini jauh lebih penting. Jika urusan yang akan atau sedang anda lakukan mungkin sangat urgent, maka hal yang penulis sampaikan ini jauh lebih urgent. Apakah itu? Saya ingin mengajak kita semua untuk melakukan sesuatu hal. Sebab ini menyangkut masalah keselamatan kita semua. Pembaca sekalian yang budiman. Dari lubuk hati penulis yang terdalam penulis ingin mengajak kepada pembaca untuk masuk kedalam surga dan selamat dari neraka. Kalau ajakan saya seperti ini apakah saudara (i) berkenan? Syukur Alhamdulillah jika berkenan. Saya yakin kita semua tak ada yang berani menolak. Berarti sudah ada itikad baik dari dalam hati untuk meraih keridhaan-Nya dan terhindar dari siksa-Nya. Bapak/ibu/saudara (i) yang kami hormati, untuk mencapai surga dan selamat dari neraka tentu bukan perkara mudah. Tak semudah membalik telapak tangan. Ban

Merubah Galau Menjadi Bahagia

Gambar
Topik ini adalah topik yang sangat penting bagi kita semua. Mengapa? Sebab dalam kehidupan ini kita mengalami pasang surut. Kadangkala senang dan kadangkala susah. Bahkan, jika dipresentasi bisa jadi lebih banyak susah dari pada senangnya. Perlu kita sama-sama sadari bahwa tidak selamanya seseorang akan menikmati kebahagiaan. Begitupula sebaliknya. Tidak selamanya seseorang akan susah. Pasti ia akan mengalami hal yang berkebalikan dari itu. Kemudian bagaimana sikap kita ketika menghadapi suatu kondisi. Misalnya saja saat ini kita sedang bersusah hati karena tertimpa kemalangan atau hal yang tidak menyenangkan lainnya. Apakah lantas kita jatuh mental, frustasi, stress, bahkan berniat ingin bunuh diri? Wah, jangan sampai itu terjadi. Kata yang terakhir jangan sampai sekali-kali muncul dibenak kita. Sebab jika niat itu sampai terlaksana maka kita akan menyesal selama-lamanya. Sebab, orang yang bunuh diri akan disiksa dihari kiamat dalam bentuk seperti apa ia mengakhiri nyawanya