Dibawa Kemana Garam Ini

Judul ini memang terkesan lucu dan aneh jika anda baca. Memangnya siapa yang menjual garam? Judul ini sama sekali tak berkaitan dengan judul sebuah lagu. Bukan judul syair cinta yang digandrungi oleh kawula muda. Sama sekali bukan. Memang penulis sengaja mengambil judul seperti ini. Tujuannya agar pembaca sekalian bisa memetik hikmah yang terdapat dalam tulisan ini. Penulis ingin mengupas masalah cobaan. Dimana cobaan adalah sesuatu yang mau tidak mau pasti akan menimpa kepada orang-orang beriman. Setiap orang yang mengaku dirinya beriman kepada Allah SWT dan utusan-Nya pasti akan dicoba.


Mau Dibawa Kemana Garam Ini?

Penulis akan mengupas bagaimana langkah yang harus dilakukan dalam menghadapi cobaan. Kadang hati kita seakan tak siap menerima cobaan yang mendadak. Belum lagi jika cobaan itu datang tiba-tiba. Apalagi cobaan itu sangat berat.

Gambaran cobaan yang menimpa hati seseorang ialah sebagaimana segenggam garam yang dimasukkan kedua wadah yang berbeda. Orang yang hatinya tidak bisa menerima cobaan ibadah segenggam garam yang dimasukkan ke dalam sebuah gelas. Air yang asalnya tawar yang ada di dalam gelas seketika itu berubah. Air yang tadinya tawar menjadi asin. 

Sebaliknya, orang yang bisa menerima cobaan ibarat segenggam garam yang dimasukkan ke dalam danau yang luas. Sedikitpun garam tak mengubah rasa air danau. Tetap tawar. Demikianlah orang yang hatinya lapang bisa menerima cobaan seberat apapun. Kita mau memilih yang mana? Apakah yang pertama atau kedua? Tentu kita lebih memilih yang kedua.

Jika kita memilih menjadi orang yang kedua yang bisa sabar dalam menghadapi cobaan maka tidak sedikit kendala yang akan dihadapi. Tidak sedikit duri yang akan menghalangi jalan kita menjadi pribadi yang sabar.

sumber

 klik disini untuk mendapatkan fasilitas 100 % serba gratis
Dapatkan Fasilitas 100 % Serba Gratis Sekarang Juga


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Gimana Hukumnya Mencari Kutu (Petan)

Bantu Pemerintah

Ukuran Kecerdasan