Takutlah Karena Nya



Kadang kita melakukan atau tidak melakukan sesuatu karena tekanan dari orang lain. Misalnya seorang anak yang pergi ke masjid untuk sholat karena takut dimarahi oleh orang tuanya. Kita mendatangi pengajian karena takut dicemooh oleh tetangga. Takut dikatakan tidak solid dengan teman pengajian. Kadang kita takut tidak berpuasa di bulan ramadhan karena takut dikatakan bukan orang islam dst. Masih banyak lagi ketakutan yang menghiasi alam pikiran kita. Ketakutan itulah yang melandasi kita untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu.

Tentu kita sadar bahwa kita adalah manusia ciptaan Allah SWT. Tuhan telah menciptakan manusia untuk hidup dipermukaan bumi dalam waktu tertentu. Dengan kadar umur yang berbeda-beda. Ada yang diambil oleh-Nya dalam keadaan tua renta, remaja, anak dan masih dalam keadaan bayi pun ada.

Allah telah menciptakan langit, bumi dan segala fasilitasnya untuk dipergunakan sebaik-baiknya oleh manusia. Agar kita dapat beribadah dengan lancar. Manusia telah diperintah untuk beribadah kepada-Nya. Hal ini telah tergambar jelas dalam Kitabillah Surah Azzariyat (51) ayat 56. Yang artinya : “Aku tidak menciptakan jin dan manusia kecuali untuk menyembah kepada-Ku.”

Beribadah itu sendiri berarti menjalankan perintah Allah SWT dan menjauhi segala larangannya. Pedoman kita dalam beribadah ialah Quran dan Hadis. Artinya, sebelum menjalankan ibadah kita perlu mengkaji isi Quran dan Hadis. Tujuannya tidak lain dan tidak bukan kecuali untuk mengetahui apa saja yang Allah dan Rosul perintahkan. Termasuk apa saja perbuatan yang Allah dan Rosul-Nya larang.

Didalam Quran dan Hadis banyak sekali perintah dan larangan. Contoh perintah misalnya mengerjakan :

1. Sholat

2. Berwudhu sebelum sholat

3. Sholat jumat bagi pria

4. Puasa

5. Zakat

6. Haji

7. Memakai kerudung bagi wanita

8. Menjaga pandangan dari wanita atau pria yang bukan mahrom

9. Menyambung famili atau bersilaturrohim

10. Memperbaiki hubungan dengan sesama manusia

11. Berinfak dalam jalan Allah

12. Sedekah kepada orang yang meminta dan membutuhkan

13. Sabar dalam menajalani kehidupan

Ada pula larangan yang harus dijauhi sejauh-jauhnya misalnya :

1. Menyekutukan Allah terhadap sesuatupun (misalnya minta di kuburan wali, upacara panen yang jelas berbau syirik, percaya ramalan bintang atau zodiak, datang ke dukun untuk menanyakan nasib, bersekutu dengan setan)

2. Mengerjakan bid’ah (misalnya memperingati hari kematian, yasinan atau tahlilan dengan berjamaah), khuforat dan tahayul

3. Meminum minuman keras, narkoba dan psikotropika

4. Makan riba

5. Dusta

6. Pornografi dan pornoaksi

7. Korupsi uang rakyat

8. Berselingkuh

9. Menyakiti hati orang tua

10. Pacaran

11. Bersentuhan antara laki dan perempuan yang bukan mahrom

12. Seks bebas atau zina

13. Berpakaian minim atau seksi

14. Bersaksi palsu di depan hakim

15. Transeksual, homoseks (berhubungan sesama jenis)

16. Menggugurkan kandungan

17. Lak-laki memakai emas dan sutera

18. Lelaki bercelana dibawah mata kaki

19. Mengurangi timbangan dalam menjual

20. Menceritakan kejelekan orang lain

21. Menyakiti orang lain baik secara fisik atau psikis (misalnya menuduh yang bukan-bukan, berkelahi, tawuran)

Penulis mengambil contoh perintah misalnya menutup aurot bagi wanita. Yang menyuruh wanita berjilbab itu bukan Pak Kyai, Ulama, Muballigh atau Pak Ustadz, tapi Alloh SWT. Dialah yang memberi kita nyawa. Alloh yang membuat jantung kita berdetak, Alloh yang memberi kita kesehatan, Alloh yang memberi kita rizqi.

Masalah jilbab bukan hanya sekedar mode yang sedang “trendy”, bukan pula hanya sekedar tradisi orang padang pasir. Tapi memang perintah Alloh subhanahu wa ta’ala sebagaimana firman-Nya di dalam Surah Al-Ahzab ayat 59 yang artinya :

“Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, sehingga mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”

Kita yakin bahwa tidak semata-mata Alloh menentukan suatu peraturan kecuali balik peraturan itu terdapat hikmah kemanfaatan yang besar bagi kita di dunia dan atau di akhirat.

Tentu ada konsekuensi yang akan Allah berikan terhadap manusia yang tak mau mengejakan perintah. Konsekuensinya ialah Allah akan menyiksanya dengan siksaan yang pedih baik di dunia maupun di akhirot.

Tak dapat kita bayangkan betapa murkanya Allah kepada wanita yang tak bisa menutupi kepala dan tubuhnya dari lelaki yang bukan mahrom. Ibarat betapa marahnya Ayah yang mengetahui anaknya tidak pergi ke sekolah. Padahal Ayah sudah memberi uang jajan kepada anaknya.

Setelah kita mengetahui hukum berjilbab ini maka seyogyanya kita mau memperbaiki diri. Kita koreksi cara berpakaian kita selama ini. Apakah sudah berpakaian dengan pantas, sopan dan sesuai syariat? Kalau sudah, Alhamdulilllah. Mari terus pertahankan. Dan jika belum mari segera perbaiki. Selama kita masih diberi nyawa oleh Allah bearti selama itu kita masih punya kesempatan.

Tidak menungu esok. Tak usah menunggu waktu. Nanti ketika hati saya sudah mantap betul, saya akan memakai jilbab. Tidak usah seperti itu. Karena bisa jadi besok kita akan dipanggil oleh-Nya. Detik ini pun kita dapat memulainya. Mantapkan hati bahwa ini adalah perintah Yang Maha Kuasa. Ini adalah urusan saya dengan Tuhan. Apapun yang akan orang katakan tak akan menggoyahkan keinginan saya untuk berjilbab sesuai dengan syariat.

sumber

 klik disini untuk mendapatkan fasilitas 100 % serba gratis
Dapatkan Fasilitas 100 % Serba Gratis Sekarang Juga


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Gimana Hukumnya Mencari Kutu (Petan)

Bantu Pemerintah

Ukuran Kecerdasan