Untuk Apa Susah ???


Untuk Apa Susah ???

Setiap orang yang hidup di dunia ini pasti menemui kesusahan dalam hidupnya. Susah adalah suatu keadaan dimana adanya ketidaksesuaian antara harapan atau keinginan. Ingin menikah dengan seorang gadis ternyata mendapatkan seorang janda. Ingin agar anak-anaknya berhasil menjadi orang yang sukses ternyata anaknya meniggal dunia. Ingin agar usaha bisnisnya berjalan dengan lancar tetapi kenyataanya malah berkata sebaliknya. Usahanya macet bahkan mengalami kebangkrutan. hehe… Inilah bentuk-bentuk kesusahan yang biasa kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Saya yakin masih ada jenis kesusahan lain yang menimpa pada kita.

Sekarang timbul sebuah pertanyaan. Akankan kita harus selalu merasa susah saat menemui suatu masalah atau problem? Akankan kita tenggelam larut dalam kesusahan itu. Akankah hati kita merasa berat seolah-oleh bumi ditimpakan kepada kita? Jawabnya janganlah sekali-kali merasa susah. Loh, bagaimana sih saudara ini? Orang mendapat cobaan kok dilarang untuk susah. Ya, sudah pasti orang yang mendapatkan masalah hatinya merasa susah. Nah, disini saya tidak melarang saudara-saudara sekalian untuk susah ketika mendapatkan kesusahan. Tetapi, yang saya maksud adalah tidak larut dalam kesusaha itu.

Kini penulis akan membeberkan alasan mengapa anda tidak harus susah. Apalagi kita sebagai orang yang beriman kepada-Nya. Beberapa alasannya ialah :

Pertama, susah itu tidak akan pernah menyelesaikan masalah. Orang meluapkan kesusahan dengan berduka sampai berlarut-larut tidak akan pernah keluar dari masalah itu. Tindakan yang harus kita lakukan adalah berbuat sesuatu yang konstruktif. Bahkan, ada sebuah lirik lagu yang menyuratkan hal ini. “Buat apa susah, buat apa susah. Susah itu tak ada gunanya”. Jangan mau kalah dengan anggota pramuka yang mempunyai lagu-lagu penyemangat. “Buat apa susah, buat apa susah susah itu tidak pernah gembira”. Oh salah ya. Bukan begitu lagu sebenarnya. Yang sebenarnya seperti ini “buat apa susah, buat apa susah , susah itu tak ada gunanya”. Memang seperti itu seharusnya. Tidak usah kita bersusah hati. Sebab susah itu tidak ada gunanya.

Kedua, musibah yang menimpa orang yang beriman tidaklah sia-sia. Ada hikmah yang Allah sisipkan disetiap musibah yang ada. Hanya terkadang manusia tidak menyadarinya. Sebab memang ilmu manusia tidak mampu menjangkau hal tersebut. Ilmu manusia itu terbatas. Sebaliknya ilmu Allah SWT itu luas. Mencakup segala sesuatu. Baik sesuatu yang besar, kecil, samar, tampak dll. Sehingga sesuatu yang kita anggap buruk belum tentu buruk bagi Allah. Begitu dengan sebaliknya apa yang kita anggap baik belum tentu baik bagi Allah. Allahlah yang mengetahui hal yang terbaik bagi kita. karena Allah Maha Mengetahui terhadap segala sesuatu. Maka dari itu, kita hendaknya sabar dan ridho saat mendapat sesuatu yang tidak menyenangkan dihati. Ingatlah bahwa cobaan itu mempunyai faedah bagi diri kita sendiri. Faedah tersebut diantaranya adalah :
  1. Menghapus segala dosa. Tidaklah seseorang yang tertimpa musibah maka ia sabar kecuali Allah memberikannya pahala.
  2. Meningkatkan derajat surga. Orang yang senantiasa bersabar dalam kehidupannya maka diakhirot Allah akan memberikannya surga yang tinggi. Sebagai gambaran si A sebenarnya hanya mendapat surga biasa. Tetapi, karena keteguhan hatinya saat menghadapi cobaan hidup yang begitu banyak maka Allah akan memberikannya surga yang tinggi.
  3. Allah akan mengganti dengan yang lebih baik. Orang yang sabar itu akan mendapatkan ganti yang lebih baik dari apa yang telah hilang darinya.
Contoh kisah kehidupan Nabi Ayyub. Ia adalah hamba yang tekun beribadah selama 80 tahun. Saat itu syetan mengatakan kepada Allah bahwa adanya Ayyub tekun beribadah karena ia mempunyai harta yang banyak. Mempunyai isteri dan anak yang baik. Allah kemudian berkata “kalau begitu kamu silahkan membuat sakit pada Ayyub”. Syetan saat itu diberi kekuasaan memperdaya Nabi Ayyub.

Pada awalnya Nabi Ayyub adalah orang yang kaya dan sehat. Tetapi, sedikit demi sedikit kenikmatan itu diambil. Anaknya yang berjumlah 7 orang laki-laki dan 7 orang perempuan. Ketika anak-anaknya sedang makan didalam rumah, stetan menghancurkan rumah Nabi Ayyub. Akibatnya anak yang berjumlah 14 orang meninggal semua. Yang lebih berat lagi ialah ia juga dicoba dengan diberikan penyakit kulit selama 18 tahun. Syetan meniupkan penyakit melalui telapak kaki Nabi Ayyub sehingga sekujur tubuhnya menjadi luka borok. Bau badan Nabi Ayyub menjadi amis. Kulit Nabi Ayyub digrogoti ulat. Yang tidak luka hanyalah hatinya. Bahkan ada diceritakan ketika beliau akan sholat ulatnya diangkat dari kulit. ketika selesai sholat ulat itu dikembalikan lagi. Bahkan, meski dicoba dengan cobaan yang berat seperti itu ia tidak meminta secara langsung agar diberi kesembuhan. Nabi Ayyub merasa malu kepada Allah. Beliau hanya menyindir Allah dengan berkata “Ya Allah sesungguhnya setan berupadaya kepadaku” (QS Shod ayat 41). Inilah kesabaran yang tinggi Nabi Ayyub.

Pada akhirnya Nabi Ayyub diberi pertolongan oleh Allah. Sebab kesabaran yang luar biasa yang ditunjukkan oleh Nabi Ayyub. Ia diperintahkan untuk menghentakkan kakinya ditanah. Sehingga keluarlah mata air yang bisa ia gunakan untuk dan mandi. Sehingga luka yang ada disekujur tubuhnya sembuh (QS Shod ayat 42). Begitupula anaknya yang berjumlah 14 orang yang telah mati dihidupkan lagi dan diberikan 14 orang lagi.

Ketiga, setiap kesusahan pasti ada akhirnya. Setiap kesusahan didunia pasti akan berakhir kecuali kesusahan ahli neraka. Begitu sebaliknya setiap kebahagiaan pasti akan berakhir, kecuali kebahagiaannya ahli neraka. Maka saat kita mendapat kesusahan di dunia kita hanya bisa mengingat bahwa pada masanya semua itu akan berakhir. Ada putusnya.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Gimana Hukumnya Mencari Kutu (Petan)

Bantu Pemerintah

Ukuran Kecerdasan